DasarTeori. Campuran dapat tersusun atas beberapa unsur ataupun senyawa. Komponen-komponen penyusun suatu campuran tersebut dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisika zat penyusunnya. Contoh campuran antara lain udara, air laut, dan minyak mentah. Garam dapur yang kamu konsumsi merupakan hasil pemisahan dari campuran air laut.
Garamdapur yang untuk membuat ikan asin umumnya masih kotor dan masih mengandung kalium dan magnesium sulfat, demikian juga garam dapur yang digunakan ibu-ibu rumah tangga dalam memasak, umumnya masih kotor. PEMURNIAN GARAM DAPUR Natrium klorida terdapat dalam air laut (3,8%), air laut merah mengandung 23,2 % natrium klorida.
Olehkarena itu diperlukan proses pemurnian larutan garam dari impuritasnya sebelum diumpankan ke electrolyzer [1-2]. Proses pemurnian ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dari cells electrolytic yang dilakukan dengan cara menghilangkan impuritas seperti ion calcium, dan magnesium yang terdapat dalam larutan garam.
Pencairangas alam menjadi LNG sampai kepengapalannya masih termasuk kegiatan pertambangan. Termasuk kegiatan CBM (Coalbed Methane). 06202. Kegiatan pemurnian yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan bijih bauksit, dimasukkan dalam kelompok ini. - Pengolahan garam menjadi garam dapur, seperti garam
PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 5 “ PEMURNIAN GARAM DAPUR” DISUSUN OLEH : Annisa Rahmawati Siregar (A1C1180 49 )
prosesyang digunakan dalam suatu industri. • Terdapat 2 cara: 1. bentuk diagram blok (lebih menonjolkan pada urutan proses, dapat mendeskripsikan proses (misalnya penguapan, penggilingan), ataupun alat (seperti pompa), dan juga material (garam dapur) 2. bentuk diagram alir proses (menggunakan simbol dan lebih detail dari diagram blok)
. YLHalo Andi, jawabannya adalah A Yuk simak penjelasan ini Garam dapur kotor dapat dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Rekristalisasi adalah Teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut solven yang sesuai. Tahapan rekristalisasi adalah pelarutan - penyaringan - pengkristalan. Tujuan dari pelarutan adalah untuk memudahkan pemisahan antara garam dengan pengotornya. Tujuan dari penyaringan adalah untuk mengambil pengotor dari garam yang terpisah dengan alat penyaring. Kemudian tujuan dari pengkristalan adalah menguapkan pengotor yang masih tersisa. Jadi jawaban yang bernar adalah A Terima kasih sudah bertanya Selalu gunakan Roboguru sebagai teman belajarmu yaFPCara praktis untuk memisahkan campuran air dengan minyak tanah adalah....Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II “Pemurnian Bahan Melalui Rekristalisasi” DISUSUN OLEH Syaehul Islam 20160111054014 Dosen Pembimbing Drs. Frans Deminggus, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2018 PERCOBAAN VIII PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari salah satu metode pemurnian yaitu rekristaliasasi garam dapur. Teknik yang paling sederhana dan efektif untuk pemurnian padatan senyawa organik adalah kristalisasi. Memperoleh suatu senyawa kimia dengan kemurnian yang sangat tinggi merupakan hal yang sangat esensi bagi kepentingan kimiawi. Metode pemurnian suatu padatan yang umum yaitu rekristalisasi pembentukan kristal berulang. Metode ini pada dasarnya mempertimbangkan perbedaan daya larut padatan yang akan dimurnikan dengan pengotornya dalam pelarut tertentu maupun jika mungkin dalam pelarut tambahan yang lain yang hanya melarutkan zat-zat pengotor saja. Pemurnian demikian ini banyak dilakukan pada industri-industri kimia maupun laboratorium untuk meningkatkan kualitas zat yang bersangkutan. Metode kristalisasi didasarkan pada perbedaan daya larut antar zat yang dimurnikan dengan kotoran lain dalam suatu pelarut tertentu. Beberapa persyaratan suatu pelarut dapat dipakai dengan proses rekristalisasi antara lain Ø Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat pengotor. Ø Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal Ø Mudah dipisahkan dari Kristal. Ø Bersifat inert tidak mudah bereaksi dengan Kristal. Dalam percobaan ini dipelajari dengan cara memurnikan natrium klorida dari garam dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Natrium klorida NaCl merupakan komponen utama dalam garam dapur. Komponen lain yang bersifat pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I- dan Br-. Agar daya larut antara NaCl dengan pengotor cukup besar, maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Zat-zat penambahan tersebut akan membentuk senyawa terutama garam yang sukar larut dalam air. Selain itu kristalisasi dapat dilakukan dengan cara membuat larutan jenuh dengan menambahkan ion sejenis ke dalam larutan zat yang akan dipisahkan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa Kristal kristalin atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan centrifuge. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan s suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung dari berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal yang istimewa seperti kalium sulfat, terjadi yang sebaliknya. Larutan BaOH2 encer secukupnya Larutan NH42CO3 30 g/L secukupnya 2 buah gelas piala 200 ml 1 set pemanas atau hot plate D. CARA KERJA a Panaskan 75 ml akuades dalam gelas piala 200 ml yang telah ditimbang sampai mendidih untuk beberapa saat. b Timbang 20 gram NaCl, masukkan ke dalam air panas sambil diaduk dan panaskan lagi sampai mendidih, kemudian disaring. c Larutan dibagi menjadi dua bagian untuk dilakukan kristalisasi menurut prosedur di bawah ini. 2. Rekristalisasi melalui penguapan a Tambahkan sekitar 0,5 gram kalsium oksida CaO ke dalam satu bagian larutan garam dapur diatas. b Tambahkan beberapa tetes larutan BaOH2 ener sampai tetes terakhir tidak terbentuk endapan lagi. c Selanjutnya, tambahkan larutan NH42CO3 30 g/L terus-menerus secara bertetes-tetes sambil diaduk. d Saring larutan tersebut dan filtratnya dinetralkan dengan larutan HCl encer. kenetralan larutan dites dengan kertas lakmus. e Uapkan larutan sampai kering, sehingga akan diperoleh kristal NaCl yang warnanya lebih putih dari garam dapur asal. f Timbang kristal tersebut dan hitung rendemen rekristalisasi NaCl yang telah dilakukan. V. HASIL PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil Pengamatan 1. 20 gram garam dapur dimasukkan kedalam air mendidih Garam larut dalam air dan terlihat jernih 2. Larutan garam + CaO Terdapat kapur endapan 3. Larutan garam + CaO + larutan BaOH2 Endapan hilang 4. -Larutan disaring -filternya dintralkan + HCL encer Larutan Bening 5. Larutan diuapkan sampai kering Diperoleh Kristal NaCL yang lebih putih dari garam dapur semula. 6. Kristal ditimbang dan dihitung rendemennya Diperoleh rendemen VI. ANALISIS DATA - Berat garam dapur yang di timbang = 20 gram - Berat gelas piala = 101,6 gram - Berat gelas piala dan kristal hasil praktikum = 113,1 gram Berat praktis = kristal NaCl + bert beaker – berat beaker kosong = 113,1 gram – 101,6 gram = 11,5 gram VII. HASIL PERCOBAAN DANPEMBAHASAN Terdapat beberapa cara dalam proses pemisahan dan pemurnian zat yaitu antara lain kristalisasi, destilasi, sublimasi, rekristalisasi, ekstraksi, kromatografi, dan penukaran ion. Namun pada percobaan kali ini terfokus pada pemurnian bahan melalui rekristalisasi dengan menggunakan padatan kristal garam dapur dan Pelarut yang digunakan adalah air. NaCl merupakan komponen utama penyusun garam dapur. Komponen lainnya merupakan pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, SO42-, I- dan Br. Agar daya larut antar NaCl dengan zat pengotor cukup besar maka perlu dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Zat-zat tambahan itu kan membentuk senyawa terutama garam yang sukar larut dalam air, selain itu rekristalisai dapat dilakukan dengan cara menambahkan ion sejenis ke dalam larutan zat yang akan dipisahkan. Pelarutan sampel sebanyak 20 gram didalam air panas dengan terus mengaduknya dan kemudian memanaskannya hingga mendidih bertujuan agar pengotor-pengotor berupa partikel padat bisa terlepas dan menjadi koloid dalam larutan sehingga dapat terkumpul saat disaring. Pelarutan ini juga mengakibatkan NaCl terionisasi dalam air. Larutan yang telah disaring tersebut akan digunakan untuk kristalisasi melalui penguapan. Pada kristalisasi melalui penguapan, untuk mendapatkan larutan garam yang murni yang terbebas dari pengotor-pengotornya harus diberikan zat yang dapat menarik zat pengotor tersebut, dalam hal ini digunakan CaO dan BaOH2. Pelarut CaO berfungsi untuk dapat mengikat pengotor berupa Ca2+, Mg2+ atau Fe3+ dalam bentuk endapan yang terdapat dalam garam dapur. BaOH2 berfungsi untuk menghilangkan endapan atau mencegah terbentuknya endapan lagi karena penambahan CaO. Setelah larutan tersebut diberi beberapa perlakuan barulah larutan tersebut disaring sebanyak 2 kali agar zat pengotor benar-benar terpisah atau tersaring. Filtrat hasil saringan yang bersifat basa kemudian dinetralkan dengan pemberian 10 tetes HCl encer. Larutan yang telah netral kemudian diuapkan melalui pemanasan hingga betul-betul hanya didapatkan kristal-kristal garam yang bewarna putih. Berat Kristal yang diperoleh yaitu 11,5 gram, dan rendemennya 58%. Hal ini menandakan setengah dari percobaan ini telah berhasil. Kecilnya nilai rendemen yang diperoleh disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yakni banyaknya Kristal garam yang tertempel pada gelas dan kertas saring walaupun telah dikerok. VIII. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang telah diperoleh melalui percobaan ini yaitu memurnikan garam dapur dengan menggunakan metode rekristalisasi dan penguapan. dapat disimpulkan bahwa rekristalisasi adalah metode pemurnian bahan dalam hal ini adalah garam dapur dengan pembentukan kristal kembali guna menghilangkan zat pengotor, daya larut dari zat yang akan dimurnikan dengan pelarutnya akan mempengaruhi proses rekristalisasi ketika suhu dinaikkan atau ditambahkan kalor/panas, garam dapur yang direkristalisasi menghasilkan kristal yang berwarna putih bersih dan strukturnya lebih halus/lembut dari semula, garam dapur hasil rekristalisasi yang diperoleh sebesar 24,37 gram dan rendemennya sebesar 58%. TUGAS 1. Ramalkan pengotor apa saja yang masih ada dalam kristal NaCl hasil rekristalisasi? 2. Jelaskan fungsi penambahan masing-masing za tersebut diatas. 3. Jelaskan perbedaan dasar antara metode rekristalisasi dan metode yang lain! JAWABAN 1. Pengotor yang ada dalam Kristal NaCl hasil rekristalisasi adalah berupa partikel padatdan menjadi koloid dalam larutan. 2. a. Penambahan padatan CaO berfungsi untuk dapat mengikat pengotor berupa Ca2+, Mg2+ atau Fe3+. b. Penambahan BaOH2 berfungsi untuk menghilangkan endapan atau mencegah terbentuknya endapan lagi karena penambahan CaO. c. Penambahan HCl untuk menetralkan larutan tersebut. 3. Dalam metode rekristalisasi memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan pengotornya, tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal dan mudah dipisahkan dari Kristal. Prinsip rekristalisasi yaitu perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya. DAFTAR PUSTAKA Tim dosen Kimia Anorganik II. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Jayapura Laboratorium Pendidikan Kimia Universitas Cenderawasih. Asyura, Jainudin. "Laporan Praktikum Kimia Anorganik I" Diakses 2013. Foto-foto praktikum Proses Penguapan larutan NaCl Kristal NaCl yang diperoleh setelah penguapan Kristal NaCl yang diperoleh setelah penguapan Kristal NaCl yang diperoleh setelah penguapan Kristal NaCl yang diperoleh setelah penguapan Foto saat berlangsungnya praktikum
Lihat Foto Sebuah foto menunjukkan proses evaporasi. Proses tersebut adalah salah satu proses pemisahan campuran. - Tahukah kamu mengapa air laut asin? Air laut asin karena di dalamnya mengandung garam. Garam dapuryang digunakan dirumahmu juga berasal dari air laut. Lalu bagaimanakah garam bisa dipisahkan dari air laut? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasan soal pemisahan campuran dibawah ini! Soal dan Pembahasan 1. Perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar Matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah… a. Evaporasib. Distilasic. Filtrasid. Sublimasi Jawaban Evaporasi Garam dapur yang diperoleh dari air laut yang asin diproses secara tradisional dengan cara evaporasi atau penguapan. Air laut dialirkan ke tambak garam berupa kolam-kolam segiempat dengan ketinggian air yang sangat dangkal untuk penguapan evaporation pond. Baca juga Cara Memisahkan Campuran Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi Air laut dialirkan ke evaporation pond dengan ketinggian yang dangkal lalu dibiarkan terkena sinar matahari sehingga menguap sedikit demi sedikit. Penguapan ini akan menguapkan air namun akan mengendapkan kandungan garam dari air laut tersebut. Garam hasil penguapan kemudian dikumpulkan untuk dijual dan didistribusikan ke daerah yang jauh dari pantai. Ilustrasi garam. ©2018 JABAR 22 Juli 2020 0930 Reporter Andre Kurniawan - Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia, di mana alam negeri ini menyediakan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan. Dengan beberapa proses pengolahan, kita sudah bisa menikmati berbagai produk hasil alam nusantara. Salah satu kekayaan alam yang paling menonjol dari Indonesia adalah kekayaan lautnya. Tidak mengherankan, karena hampir sekitar 70 persen wilayah Indonesia ditutupi oleh hamparan laut yang luas. Dari sebanyak itu, sekitar 97 persennya merupakan air laut yang mengandung garam, dan sisanya adalah air tawar. Dengan alasan inilah, kita bisa berbangga dengan kekayaan laut yang satu produk yang bisa kita dapatkan dari lautan Indonesia yang luas adalah garam. Salah satu bumbu dapur yang wajib ada di rumah ini tentu akan mudah didapatkan jika suatu wilayah memiliki daerah laut yang luas. Untuk menambah wawasan, kita juga perlu tahu bagaimana cara proses pembuatan garam. Seperti yang akan kami sampaikan berikut ini, tentang bagaimana proses pembuatan garam dari laut 2 dari 6 halaman© DCruz 1. Air Laut Kualitas air laut sangat mempengaruhi proses pembuatan garam. Di Indonesia sendiri, tidak semua air pantai bisa kita olah menjadi garam. Tingkat keasaman air laut sangat diperhatikan di sini. Jika di daerah tersebut berdekatan dengan hilir sungai, kemungkinan besar air laut sudah tercampur oleh air tawar. 2. Cuaca Cuaca berangin. semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut. Hal ini juga diimbangi dengan faktor lain, yaitu suhu udara pada daerah tersebut. Jika suhu udara panas dan udara bertiup kencang, maka air akan cepat menguap. Tapi, jika kondisinya dingin, hasil yang didapat tidak akan seperti hasil yang didapat ketika suhu panas. Curah hujan. Faktor ini akan mempengaruhi proses penguapan air laut. Apabila intensitas hujan tinggi, maka akan berdampak pada penurunan tingkat produktivitas pembuatan garam. Panjang kemarau. Lamanya kemarau juga akan berpengaruh pada jangka waktu yang diberikan untuk membuat garam. Jika kemarau terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka produktivitas pembuatan garam akan semakin meningkat. 3 dari 6 halaman Sifat porositas daya serap tanah sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan garam, terutama dengan cara tradisional. Apabila kecepatan perembesan air dalam tanah lebih cepat dari proses penguatan, maka garam yang dihasilkan tidak akan terlalu banyak. 4. Kondisi Air Konsentrasi air garam supaya bisa mengkristal antara 25-29° Be. Bila konsentrasi air tua di bawah 25°Be, maka kalsium sulfat akan banyak mengendap. Sedangkan jika konsentrasi air tua lebih dari 29°Be maka magnesium yang akan banyak mengendap. 4 dari 6 halaman Shutterstock Proses pembuatan garam dengan cara tradisional bisa dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Kita hanya perlu lahan yang luas untuk proses penguapan dan alat untuk mengalirkan atau menyiramkan air laut ke tempat penguapan yang telah disediakan. 1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas Tempat yang luas biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus, tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan ke dalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut. Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya. 2. Menjemur di Bawah Terik Matahari Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah terik sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam. 3. Proses Pemanenan Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengambilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran. 5 dari 6 halaman Garam yodium atau iodium, adalaah garam yang mengandung komponen NaCl minimal 94,7%, air laut max 5% dan Kalium lodat K103 sebanyak 30-80 ppm mg/kg, serta senyawa-senyawa lainnya. Pada dasarnya, cara membuat gara beryodium hanya perlu menambahkan zat iodimum KIO3. Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan zat iodium dalam tubuh manusia. Jika tubuh kekurangan zat iodium, akan menyebabkan masalah kesehatan berupa pembesaran pada kelenjar tiroid, atau yang lebih dikenal dengan penyakit gondok. Dalam proses pembuatan garam yodium, harus dilakukan secara kontinyu, dan jangan sampai berhenti. Tujuannya agar zat iodium dan garam bisa bercampur dengan sempurna. Untuk itulah perlu menggunakan tenaga mesin dalam mengerjakannya. 6 dari 6 halaman Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan garam beryodium yaitu Molen Mesin dengan pengering putar Belt Conveyor Screw Conveyor Sprayer tekanan cukup tinggi Proses Pembuatan Garam Beryodium Ukur dan Timbang garam yang akan di iodisasi Masukan garam yang bak pengadukan di ratakan permukaannya dengan ketebalan 5 Cm. Masukan larutan KI03 ke dalam sprayer yang telah di buat sesuai dengan formula yang di tentukan. Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan, diaduk secara merata sampai Homogen Lakukan uji hasil dengan iodine test, bila belum memenuhi syarat, lanjutkan pengadukan ulang sampai mutu terpenuhi. mdk/ank ThoughtCo / Vin Ganapathy Salah satu aplikasi praktis kimia adalah bahwa ia dapat digunakan untuk membantu memisahkan satu zat dari yang lain. Alasan bahan dapat dipisahkan satu sama lain adalah karena ada beberapa perbedaan di antara mereka, seperti ukuran memisahkan batuan dari pasir, keadaan materi memisahkan air dari es, kelarutan , muatan listrik, atau titik leleh . Siswa sering diminta untuk memisahkan garam dan pasir untuk mempelajari campuran dan untuk mengeksplorasi perbedaan antara bentuk materi yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen metode yang digunakan untuk memisahkan garam dan pasir adalah pemisahan fisik memilah-milah atau menggunakan massa jenis untuk mengocok pasir ke atas, melarutkan garam dalam air, atau melelehkan cara termudah untuk memisahkan kedua zat ini adalah dengan melarutkan garam dalam air, menuangkan cairan dari pasir, dan kemudian menguapkan air untuk memulihkan garam. Pemisahan Fisik Garam dan Pasir Karena garam dan pasir adalah benda padat, Anda bisa mendapatkan kaca pembesar dan penjepit dan akhirnya mengambil partikel garam dan pasir. Metode pemisahan fisik lainnya didasarkan pada kerapatan garam dan pasir yang berbeda. Massa jenis garam adalah g / cm³ sedangkan massa jenis pasir adalah g / cm³. Dengan kata lain, pasir sedikit lebih berat dari garam. Jika Anda mengocok sepanci garam dan pasir, pasir pada akhirnya akan naik ke atas. Metode serupa digunakan untuk mendulang emas, karena emas memiliki kepadatan lebih tinggi daripada kebanyakan zat lain dan tenggelam dalam campuran . Memisahkan Garam dan Pasir Menggunakan Kelarutan Salah satu metode pemisahan garam dan pasir didasarkan pada kelarutan. Jika suatu zat larut, itu berarti zat itu larut dalam pelarut. Garam natrium klorida atau NaCl adalah senyawa ionik yang larut dalam air. Pasir kebanyakan silikon dioksida tidak. Tuang campuran garam dan pasir ke dalam air. Anda tidak perlu menambahkan banyak air. Kelarutan adalah sifat yang dipengaruhi oleh suhu, sehingga lebih banyak garam yang larut dalam air panas daripada air dingin. Tidak apa-apa jika garam tidak larut pada saat air hingga garam larut. Jika sampai air mendidih dan masih ada garam padat, Anda bisa menambahkan sedikit air wajan dari api dan biarkan dingin sampai aman untuk air garam ke dalam wadah kumpulkan kembali air garam ke dalam panci air garam hingga air mendidih. Lanjutkan merebusnya sampai airnya habis dan garamnya tersisa. Cara lain untuk memisahkan air asin dan pasir adalah dengan mengaduk pasir / air asin dan menuangkannya melalui penyaring kopi untuk menangkap pasir. Memisahkan Komponen Campuran Menggunakan Titik Leleh Metode lain untuk memisahkan komponen campuran didasarkan pada titik leleh. Titik leleh garam adalah 1474 ° F 801 ° C, sedangkan pasir adalah 3110 ° F 1710 ° C. Garam menjadi cair pada suhu yang lebih rendah daripada pasir. Untuk memisahkan komponen, campuran garam dan pasir dipanaskan di atas 801 ° C, namun di bawah 1710 ° C. Garam yang meleleh mungkin akan keluar, meninggalkan pasir. Biasanya, ini bukan metode pemisahan yang paling praktis karena kedua suhu sangat tinggi. Meskipun garam yang terkumpul akan menjadi murni, sebagian garam cair akan mencemari pasir, seperti mencoba memisahkan pasir dari air dengan menuangkan air. Catatan dan Pertanyaan Perhatikan, Anda bisa membiarkan air menguap dari panci sampai garamnya tersisa. Jika Anda memilih untuk menguapkan air, salah satu cara untuk mempercepat prosesnya adalah dengan menuangkan air garam ke dalam wadah besar dan dangkal. Luas permukaan yang meningkat akan menukar kecepatan di mana uap air bisa memasuki udara. Garam tidak mendidih bersama air. Ini karena titik didih garam jauh lebih tinggi daripada air. Perbedaan antara titik didih dapat digunakan untuk menjernihkan air melalui distilasi . Dalam penyulingan, airnya direbus, tetapi kemudian didinginkan sehingga akan mengembun dari uapnya kembali menjadi air dan bisa ditampung. Air mendidih memisahkannya dari garam dan senyawa lain, seperti gula, tetapi harus dikontrol dengan cermat untuk memisahkannya dari bahan kimia yang memiliki titik didih yang lebih rendah atau serupa. Meskipun teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan garam dan air atau gula dan air, teknik ini tidak akan memisahkan garam dan gula dari campuran garam, gula, dan air. Bisakah Anda memikirkan cara untuk memisahkan gula dan garam? Siap untuk sesuatu yang lebih menantang? Cobalah memurnikan garam dari garam batu . Sumber
Garam dapur merupakan salah satu bumbu dapur sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin pada makanan. Namun, apakah garam memiliki tanggal kadaluwarsa expired? Menurut laman, rupanya beberapa garam yang dipasarkan di supermarket biasanya diberi tanggal “sebelum digunakan”. Pasalnya tanggal pada kemasan garam semata-mata karena supermarket tidak akan menyediakan produk tanpa tanggal expired. Sedangkan alasan lain menyantumkan tanggal “terbaik sebelum” best before karena rasa khas garam seiring waktu akan menghilang. Terlebih jika garam terlalu lama disimpan dengan cara yang salah akan menimbulkan rasa yang berbeda atau kurang sedap. Selain itu garam meja yang diformulasikan di laboratorium dengan masa simpan tidak terbatas, juga memiliki tanggal terbaik sebelum konsumsi, lho. Dikarenakan saat proses produksi, zat yodium dan anti-penggumpalan ditambahkan ke dalamnya. Tanggal expired dan best before ditetapkan demi kualitas, bukan untuk keamanan pangan, dalam artian kedua hal tersebut hanya sebagai pedoman. Garam Murni Garam murni diklaim tidak akan membusuk, karena biasanya yang menimbulkan makanan membusuk itu disebabkan oleh produksi yang dilakukan secara organik. Jamur, ragi, dan bakteri dari berbagai jenis dapat memakannya. Enzim alami mulai memecah makanan menjadi kompos seiring waktu. Namun, tidak satu pun dari hal tersebut berlaku pada garam. Faktanya, garam mengganggu dan mencegah aktivitas mikroba, itulah sebabnya garam banyak digunakan sebagai pengawet. Garam Laut Berbeda dari garam murni, pada garam laut ini kondisinya bisa menurun. Karena garam laut berbeda, jenis ini tidak diformulasikan di laboratorium. Faktanya air laut mengandung banyak mineral lain dan kehidupan akuatik yang semuanya memasukkan kotoran ke dalam garam. Kotoran tersebut dapat membuat garam laut bisa berubah rasa atau berbau. Meski demikian garam laut tidak akan membusuk, lho! Garam laut tidak mengandung bahan anti penggumpalan seperti garam meja, meski pun menarik kelembaban dari udara. Jika dibandingkan, garam meja dapat menyerap bau dan rasa daru udara dapur yang beruap sehingga mengeras menjadi gumpalan karena kelembapan. Anyway, beberapa garam laut rupanya juga mengandung spora jamur, yang bisa lebih menimbulkan masalah. Namun, garam menarik kelembapan, sehingga spora jamur tidak akan berkembang. Jika Kamu menambahkan garam tersebut kedalam makanan, spora akan mati sebelum kamu makan. Sayangnya jika digunkan untuk mengawetkan sayuran atau mengawetkan daging, spora jamur yang ada pada garam dapat mencemari makanan. Baca juga, Lakukan Cara Sederhana Ini Untuk Meningkatkan Energi Kamu [adrotate banner="3"]
Tugas Kimia Dasar aq.... semoga bermanfaat ^_^ 1. Mencermati proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula, jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur tersebut! Jawaban Tahap I Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi tanah ini berfungsi untuk memekatkan air laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.kristalisasi Tahap II kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat. Tahap III tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi penyaringan . Dimana dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. filtrasi Tahap IV hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh kristal-kristal garam. 2. Mengapa petani garam Desa Teja Kula tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur? Jawaban Karena apabila petani garam menggunakan penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak. Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari merata. 3. Garam dapur yang dihasilkan oleh petani garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang masih kotor tersebut? Jawaban Rekristalisasi Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. Pada percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi a. Melarutkan 25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia jika belum larut menambahkan air. b. Menyaring larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring membasahi kertas saring sebelum digunakan. Menguapkan filtratnya hingga kering. c. Membandingkan kristal garam dengan garam sebelumnya. 4. Jelas keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut dalam proses pembuatan garam dapur? Jawaban Keunggulan menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari. Kelemahannya jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual. 5. Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya? Jawaban Ion-ion dan molekul yang terdapat di air laut seperti khlor Cl- 55%, Natrium Na+ 31%, kemudian sisanya Magnesium Mg2+, Belerang S, dan Kalium K+. dismping itu dalam jumlah kecil terdapat juga Bromiun Br, Karbon C, Strontium Sr, Barium Ba, Silikon Si, Florium F. Sulfat 8%, Magnesium 4%, kalsiumCa2+, 1%, potasium 1% dan sisanya kurang dari 1% teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya ialah H2O. 6. Jelaskan senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur! Jawaban Senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Suhu kritis critical point dari senyawa NaCl adalah 415oC. Tabel Sifat fisis dan chemist Natrium Klorida 7. Jelaskan jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut! Jawaban Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron atom logam dengan atom lain yang mudah menerima elektron atom non logam . Ikatan yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda yaitu muatan positif dan negatif dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur golongan IA dan IIA unsur-unsur logam misalnya atom Na dengan nomor atom 11 akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion natrium dengan muatan +1. Jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut adalah ikatan kovalen H2O, yaitu ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar. Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi dengan sifat ini air dapat ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron tanpa bantuan senyawa lain. Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik bersifat netralisasi, pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim. Ikatan Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis thermal agitation, hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri. 8. Jelaskan partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur! Jawaban Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah Na+ dan Cl-. 9. Apakah air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan! Jawaban Air laut merupakan larutan karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya. Dimana larutan adalah campuran homogen komposisinya sama, serba sama ukuran partikelnya, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut, partikel- partikel penyusunnya berukuran sama baik ion, atom, maupun molekul dari dua zat atau lebih. 10. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut! Jawaban Ada beberapa yang lazim digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi. A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Kristalisasi dan Rekristalisasi Kristalisasi merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. C. Kromatografi Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. D. Destilasi Destilasi adalah proses memisahkan dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan. Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap. Pemisahan menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih labu bundar dan kleisen still head dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal sebagai destilasi fraksional pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, kolom fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut setelah pengotor dengan titik didih yang lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang lebih campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya saling berdekatan. 11. Carilah informasi bagaimana cara pembuatan arak dari tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali! Jawaban a Pembuatan Arak dari tuak wayah Proses pembuatan diawali dengan memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15 liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa panas. b Pembuatan arak dari beras ketan Prinsip pembuatan arak ini sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda. Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis sejenis ragi dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses penyulingan tuak. 12. Jelaskan proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak dari tuak dan dari beras ketan? Jawaban antara arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. 13. Dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ? Jawaban Dalam penyulingan tuak atau berem akan dihasilkan alcohol etanol . Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan alcohol dengan kadar 28 %. 14. Apakah zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ? Jawaban Zat yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%. Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit. 15. Jelaskan partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan distilasi tuak wayah atau berem! Jawaban Partikel pada alkohol hanya terdiri dari molekul alkohol etanol C2H5OH dan air 16. Bagaimanakan prinsip pemisahan secara distilasi? Jawaban Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator terjadi proses pendinginan sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur. 17. Apakah tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Tuak dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. 18. Carilah informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan! Jawaban Nama Umum/Lokal/Ilmiah Tumbuhan Famili Bagian yang digunakan Cara Pengolahan Warna yang dihasilkan Tarum/Mangsi-mangsian/ Indigofera tinctoria L. Papilionaceae Daun Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun dalam jumlah banyak. Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering. Hijau Biru Mengkudu/Pace/ Morinda citrifolia L. Rubiaceae Buah, Akar Pertama-tama. Cabut pohon mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat digunakan sebagai pewarna pada tekstil. Krem, Merah 19. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan! Jawaban Tidak, karena dapat dilihat warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan teknik ini adalah a. Bahan dihaluskan tanaman tarum dan akar mengkudu secara terpisah dan tambahkan sedikit air. b. Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan pada kertas kromatografi menggunakan lidi. c. Berikan jarak antara ketiga bahan yang akan diteteskan. d. Kertas kromatografi dicelupkan sedikit kedalam akuades. e. Kemudian amatilah perubahan yang terjadi. Setelah melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi. 20. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil dari ekstrak adalah larutan 21. Sebutkan lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari! Jawaban a. KAROTEN=wortel, menghasilkan warna jingga sampai merah b. BIKSIN=kunyit, memberikan warna kuning seperti mentega. c. KARAMEL=gula, berwarna coklat gelap d. KLOROFIL=daun suji, menghasilkan warna hijau e. ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru 22. Pewarna alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami di bandingkan pewarna sintetik ? Jawaban Ø Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. No Keunggulan Pewarna Alami Kelemahan Pewarna Alami 1 tidak merusak lingkungan Dalam proses pembuatan tidak praktis 2 Terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya Variasi warnanya sedikit 3 Waranya tidak mencolok/ terang 4 Harganya relatif mahal 5 Ketersediaannya terbatas No Keunggulan Pewarna Sintetik Kelemahan Pewarna Sintetik 1 memperbaiki variasi warna Tidak ramah lingkungan, karena tidak bisa di proses oleh mikroorganisme. 2 Warna yang dihasilkan cantik dan indah. 3 mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban 4 Harganya relatif murah 5 menguatkan warna yang terjadi secara alami 23. Apakah air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah suspensi? Jelaskan Jawaban a. Air laut termasuk kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garamion-ion penyusunya b. Arak termasuk kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah atau berem beras ketan yang bersifat homogen. c. Tuak merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. d. Ekstraks pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen. 24. Mengapa kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil. Jelaskan proses yang terjadi! Jawaban Karena kapur barus mengalami penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih dahulu dalam ruang terbuka suhu kamar. Gas ini akan menempel pada serat kain sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat. 25. Kapur barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara pemurnian yang dapat dilakukan! Jawaban SUBLIMASI Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gas dan kembali ke fasa padat.. Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan. 26. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran tersebut! Jawaban 1. Proses Pemisahan a. Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan filtrasi atau sentrifugasi pemusingan. 1. Penyaringan Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air. 2. Sentrifugasi Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disentrifugasi dipusingkan. Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi dituang secara hati-hati atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya. b. Memisahkan zat padat dari larutan Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi. 1. Penguapan Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dari air laut. 2. Kristalisasi pengkristalan Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan. c. Memisahkan zat cair Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. 1. Distilasi penyulingan Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap titik didih komponen lain jauh lebih tinggi, Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut 2. Distilasi bertingkat Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih volatilatsiri=mudah menguap sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondensat. Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air. d. Memisahkan campuran dua jenis padatan Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan a. Sublimasi Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin murni. b. Pelarutan Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan filtrat e. Kromatografi Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner fase tetap dan lainnya berupa fase mobil face bergerak. Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap teradsorbsi pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat. Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna. 2. Proses Pemurnian A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Rekristalisasi Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya tidak perlu alat khusus dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan. Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi pada atau dekat titik didih pelarutnya untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan. C. Kristalisasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta perlahan-lahan sampai terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.
Garam dapur selain mengandung NaCl juga mengandung ion-ion pengotor. Ion pengotor itu antara lain Fe3+, Ca2+, Mg2+, SO42- dan CO32-. Identifikasi terhadap ion-ion pengotor ini dilakukan guna memastikan adanya pengurangan ion-ion tersebut. Identifikasi awal secara kualitatif ion Fe3+, Ca2+, Mg2+ diperoleh hasil positif. Setelah dilakukan pemurnian dengan penambahan bahan pengikat impurities, identifikasi dilakukan secara kualitatif. Identifikasi ion Fe3+ dilakukan dengan penambahan NH3 dan NaOH. Penambahan NH3 dimaksudkan untuk mengendapkan Fe3+ sebagai FeOH3 dan penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengendapkan Fe3+ sebagai FeOH3. Reaksi Fe3+aq + NH3aq + 3H2Ol FeOH3s + 3NH4+aq Fe3+aq + NaOHaq FeOH3s + OH-aq Identifikasi ion Ca2+ dilakukan dengan penambahan NH42CO3 dan H2SO4. Penambahan NH42CO3 dimaksudkan untuk mengendapkan Ca2+ sebagai CaCO3, sedangkan penambahan H2SO4 dimaksudkan untuk mengendapkan Ca2+ sebagai CaSO4. Reaksi Ca2+aq + NH42CO3aq CaCO3s + 2NH4+aq Ca2+aq + H2SO4aq CaSO4s + 2H+aq Identifikasi ion Mg2+ dilakukan dengan penambahan NaOH dan Na2CO3. Penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengendapkan Mg2+ sebagai MgOH2, sedangkan penambahan Na2CO3 dimaksudkan untuk mengendapkan Mg2+ sebagai MgCO3. Reaksi Mg2+aq + NaOHaq Mg OH2s + OH-aq Mg2+aq + Na2CO3 aq Mg CO3s + 2Na+aq Identifikasi awal secara kualitatif untuk ion sulfat dan ion karbonat diperoleh hasil positif. Uji ion sulfat dilakukan dengan penambahan HCl dan BaCl2. Penambahan HCl dilakukan untuk membuat larutan supaya menjadi asam, sedangkan penambahan BaCl2 untuk mengendapkan ion sulfat. Reaksi SO42-aq + Ba2+aq BaSO4s Uji ion karbonat dilakukan dengan penambahan larutan AgNO3 sampai terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk dibagi dua. Yang pertama ditambah dengan larutan HNO3, yang kedua ditambah dengan larutan amonia. Reaksi CO32- aq + AgNO3aq Ag2CO3s + NO3-aq Ag 2CO3s + 2HNO3l 2AgNO3aq + H2CO3aq Ag 2CO3s + NH3l 2AgNH32+aq + CO32-aq Berdasarkan hasil identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur, identifikasi terhadap sampel garam dapur sebelum dilakukan pemurnian dengan penambahan bahan pengikat impurities menunjukkan bahwa ion Fe3+, Ca2+, Mg2+, SO42- dan CO32- positif, hal ini ditunjukkan dengan adanya endapan pada saat dilakukan uji kualitatif. Sedangkan setelah dimurnikan dengan penambahan bahan pengikat impurities menunjukkan ion Fe3+ negatif, ion Ca2+ negatif, ion Mg2+ negatif, ion SO42- dan ion CO32- negatif. Hal ini berarti bahwa bahan pengikat impurities yang ditambahkan ke dalam garam dapur pada proses pemurnian garam dapur melalui metode rekristalisasi dapat mengikat ion-ion pengotor dalam garam dapur, sehingga ion-ion pengotor yang ada dalam garam dapur tersebut berkurang. Hasil Penelitian yang didapat mengenai kadar air, kadar NaCl dan identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur disajikan dalam tabel 3. Tabel 3. Hasil penelitian terhadap kadar air, kadar NaCl dan identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur. No Garam Kadar Air % Kadar NaCl % Fe3+ Ca2+ Mg2+ SO42- CO3 2-1. 2. 3. Awal Rekristalisasi Beredar dipasaran 9,20 3,62 4,01 90,30 98,53 96,43 + - - + - - + - - + - - + - - Proses Pemurnian Garam Proses pemurnian garam krosok bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin bercampur dengan garam, baik yang larut maupun yang tidak larut dalam air, agar kadar NaCl dalam garam memenuhi syarat mutu garam konsumsi yaitu 94,7 %. Untuk memisahkan pengotor yang tidak larut dalam air dapat dilakukan dengan penyaringan menggunakan kertas saring. Sedangkan pengotor yang masih larut merupakan pengotor yang berupa ion. Ion-ion yang terdapat dalam garam antara lain Fe3+, Ca2+, Mg2+, CO32-, dan SO42-. Pengotor-pengotor yang berupa ion dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yaitu dengan menambahkan senyawa yang dapat bereaksi dengan ion-ion tersebut membentuk senyawa yang tidak larut dalam air. Pada proses pemurnian garam ini diperoleh peningkatan kadar NaCl. Garam krosok yang semula kadar NaCl –nya hanya 90,30 % meningkat menjadi 98,53 %. Sedangkan kadar NaCl pada garam beriodium yang telah beredar di pasaran rata-rata 96,43 %. Pada proses pemurnian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Untuk memisahkan pengotor yang tidak larut dalam air dilakukan dengan cara sebagai berikut Garam krosok dimasukkan dalam air kemudian dipanaskan hingga mendidih, proses pemanasan bertujuan agar semua garam dapat larut dalam air. Proses berikutnya adalah proses penyaringan yang dilakukan pada saat larutan masih panas, tujuannya untuk menghindari terbentuknya kristal NaCl kembali. Proses penyaringan yang dilakukan akan memisahkan antara pengotor yang tertinggal sebagai residu dan larutan hasil penyaringan sebagai filtrat. Filtrat yang diperoleh akan mengalami proses pemurnian lebih lanjut untuk memisahkan pengotor yang masih ikut larut dalam bentuk ion. Proses pemisahan pengotor yang berupa ion yang masih larut dilakukan dengan cara menambahkan senyawa-senyawa berikut CaO untuk mengendapkan ion Fe3+ membentuk senyawa FeOH3. FeOH3 memiliki kelarutan dalam air yaitu endapan yang dibentuk merupakan endapan coklat kemerahan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut CaO + H2O CaOH2 CaOH2 Ca2++ 2OH- Fe3+ + 3OH- FeOH3 larutan BaOH2 dilakukan tetes demi tetes sampai tidak terjadi endapan untuk menghindari penambahan yang berlebihan. Penambahan larutan ini untuk mengendapkan ion-ion yang mungkin masih tersisa setelah penambahan CaO. Endapan yang dihasilkan adalah endapan putih, ion SO42- membentuk senyawa BaSO4 dengan kelarutan dalam air sehingga senyawa ini juga akan mengendap dan endapan yang diperoleh juga berupa endapan putih. Reaksi yang terjadi pada saat penambahan BaOH2 adalah sebagai berikut Ba2+ + SO42- BaSO4 endapan putih Ksp 1. 10-10 Senyawa BaOH2 juga akan mengendapkan ion Fe3+ dan ion Mg2+ yang membentuk senyawa FeOH3 dan senyawa MgOH2. FeOH3 memiliki kelarutan dalam air yang sagat kecil yaitu 10-36, sedangkan MgOH2 memiliki kelarutan dalam air 10-11. Dikarenakan kelarutan dalam air yang kecil, maka FeOH3 dan MgOH2 akan mengendap. Fe3+ + OH- FeOH3 endapan coklat kemerahan Ksp 1. 10 -36 Mg2+ + OH- MgOH2 endapan putih Ksp 1. 10-11 Penambahan BaOH2 yang berlebih dapat menyebabkan senyawa iodium yang ikut larutan akan bereaksi membentuk endapan. Senyawa iodium dalam garam biasanya berupa senyawa iodat, sehingga endapan yang terjadi merupakan endapan dari senyawa garam iodat. Senyawa garam iodat yang terbentuk adalah barium iodat BaIO32. senyawa BaIO32 mengendap karena memiliki kelarutan yang cukup kecil dalam air yaitu 2. 10-9. Reaksi pembentukan endapan BaIO32 adalah sebagai berikut Ba2+ + IO3- BaIO32 endapan putih Ksp 2. 10-9 NH42CO3 untuk mengendapkan ion-ion yang mungkin masih ada dalam larutan garam. Ion tersebut adalah ion Ca2+ dan ion Ba2+ yang akan mengendap sebagai senyawa CaCO3 dan BaCO3. CaCO3 dan BaCO3 mengendap karena memiliki Ksp yang kecil yaitu 5. 10-9. Reaksi yang terjadi pada saat penambahan NH42CO3 adalah sebagai berikut Ca2+ + CO32- CaCO3 endapan putih Ksp 5. 10-9 Ba2+ + CO32- BaCO3 endapan putih Ksp 5. 10-9 Penyaringan tidak dilakukan pada masing-masing tahap, tetapi penyaringan dilakukan setelah semua larutan ditambahkan. Setelah proses penyaringan dilakukan, maka filtrat yang dihasilkan harus dinetralkan dengan asam HCl. Penggunaan HCl untuk menetralkan larutan, karena larutan yang ditambahkan pada proses pengendapan bersifat basa. Penambahan HCl dilakukan setelah penyaringan, agar ion Na2+ tidak membentuk NaCl dan ikut mengendap bersama pengotor yang dapat menyebabkan berkurangnya rendemen. Untuk memperoleh kristal garam murni dilakukan cara penguapan dan pengeringan dalam oven.
jelaskan pemurnian garam dapur yang masih kotor