26 Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel Suatu komponen yang berfungsi untuk mendistribusikan bahan bakar dengan tekanan tinggi kedalam masing- masing silinder melalui injektor sesuai
skripsiyang berjudul “Sistem perawatan mesin penggerak kapal ikan berbasis keandalan” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
CaraKerja Sistem Pelumasan. Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan bisa disebutkan cukuplah sederhana tetapi sulit. Sistem ini mulai akan bekerja saat mesin kendaraan dihidupkan. Dan pada keadaan normal, yakni mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli tertampung dalam karter atau bak oli. Saat itu, pompa oli mempunyai suplai pelumas yang
Sebenarnyafungsi utama sistem pelumasan adalah mengurangi gesekan. Selain itu juga untuk mencegah terjadi masalah keausan pada mesin. Tanpa ada sistem pelumasan yang baik, komponen-komponen yang ada di dalam mobil pasti tidak akan bekerja maksimal. 2 ago 2021. FAQ Terkait.
perawatansistem bahan bakar dan melakukan perawatan sistem pelumasan. Dengan mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat melakukan perawatan motor bantu
KATAPENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “MODA TRANSPORTASI”. Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Moda Transportasi atau yang lebih
. Kapal Sep-Hull adalah kapal dengan menggunakan tipe Surface Effect Planning Hull, mempunyaidua bentuk “ V ” hull dan flat hull pada bagian tengahnya. Namun ini adalah bentuk badan kapal yang biasa dan sudah banyak, yang istimewa dari kapal ini adalah teknologi yang digunakan yaitu teknologiair lubrication teknologi pelumasan udara . Melalui uji coba pada prototipe kapal ini dilakukan observasi tentang efektifitas teknologi pelumasan udara terhadap penghematan bahan bakar. Uji coba dilakukan dengan mengasumsikan indikator mesin trottle pada posisi tetap, pengukuran kecepatan dan konsumsi bahan bakar pada waktu pelayaran bervariasi serta pada dua kondisi yaitu berlayar tanpa teknologi pelumasan udara dan kondisi menggunakan teknologi tersebut. Dari hasil uji coba diperoleh informasi bahwa terdapat peningkatan kecepatan hingga 25 % dan pada saat yang lain diperoleh informasi bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga 13,34 %.Keywords Surface Planning Hull, air lubrication technology, Fuel consumption Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Wave, UPT. BPPH –BPPT Vol. 4, No. 2, 2010- 61 -Hemat Bahan Bakar dengan Aplikasi TeknologiPelumasan Udara pada Kapal Sep-Hull BV 1Totok Triputrastyo Murwatono1, Irfan Eko Sandjaja1AbstrakKapal Sep-Hull adalah kapal dengan menggunakan tipe Surface Effect Planning Hull, mempunyaidua bentuk “ V ” hull dan flat hull pada bagian tengahnya. Namun ini adalah bentuk badan kapal yangbiasa dan sudah banyak, yang istimewa dari kapal ini adalah teknologi yang digunakan yaitu teknologiair lubrication teknologi pelumasan udara . Melalui uji coba pada prototipe kapal ini dilakukanobservasi tentang efektifitas teknologi pelumasan udara terhadap penghematan bahan bakar. Uji cobadilakukan dengan mengasumsikan indikator mesin trottle pada posisi tetap, pengukuran kecepatandan konsumsi bahan bakar pada waktu pelayaran bervariasi serta pada dua kondisi yaitu berlayar tanpateknologi pelumasan udara dan kondisi menggunakan teknologi tersebut. Dari hasil uji coba diperolehinformasi bahwa terdapat peningkatan kecepatan hingga 25 % dan pada saat yang lain diperolehinformasi bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga 13,34 %.Kata kunci Surface Planning Hull,air lubrication technology, konsumsi bahan bakarAbstractSep-Hull is the ship with the Surface Effect Planning Hull type, has two "V" hull forms and flat hullat its center. But this is the usual form of the hull and had many, is so special about this ship is the AirLubrication Technology used in this ship. Through trial on the prototype of ship was conductedobservations about the effectiveness of air lubrication technology to fuel savings. The tests carried outby assuming the engine handler trottle in fixed position, measurements of velocity and fuelconsumption at the time varies as well as on two conditions sailing without air lubrication technologyand conditions of use of such technology. From the test results obtained information that there isincreased speed of up to 25 % and at the other times the obtained information that there is fuel savingsof up to 13,34 %.Keywords Surface Planning Hull,air lubrication technology,Fuel consumptionPENDAHULUANPada akhir-akhir ini energi dari mineral sudahsemakin menipis, para peneliti dan engineerberlomba-lomba untuk mendapatkan suatu formulaatau apapun yang bisa memperpanjang penggunaanenergi ini, seperti penelitian mengarah pada energialternatif sebagai calon pengganti energi mineral, dancara-cara penghematan pada kendaraan yangberoperasi..Kapal adalah salah satu sarana transportasi darisalah satu moda transportasi yang pada umumnyamembutuhkan konsumsi bahan bakar yang sangatbesar, selain karena memang tonasenya besar sehinggadibutuhkan mesin dengan power dari dasar pemikiran bahwa komponenyang mempengaruhi penggunaan power adalah gayahambatan badan kapal dan kecepatan kapal, jikadiharapkan kapal berjalan dengan kecepatan yang tetapsesuai dengan harapan maka satu-satunya yang bisadirubah atau diperbaiki adalah masalah gaya hambatanbadan pemikiran teknologi ini adalah melakukanmanipulasi terhadap gaya hambatan badan telah diketahui bahwa salah satu komponenpaling besar yang mempengaruhi gaya hambatanbadan kapal adalah gaya hambatan karena1. UPT BPPH - BPPT, Surabaya gesekanantara permukaan badan kapal dan air. Danbesarnya gaya gesek dengan air dipengaruhi oleh masajenis air, sehingga untuk mengurangi gaya hambatanyang ditimbulkan dari gesekan dengan memberikansuatu media antara air dan permukaan badan kapalyang memiliki masa jenis lebih kecil dari air, menerapkan dasar-dasar tersebut danmengaplikasikannya pada prototipe kapal Sep-HullBubble Vessel milik UPT. BPPH serta dilakukan ujicoba dengan memperhatikan beberapa parameter,beberapa variabel dan kendala, sehingga didapatkandata-data dan informasi tentang pengaruh penggunaanteknologi ini pada penghematan bahan Gaya TahananGaya tahanan kapal terdiri dari komponen gayagesek Rfrict ,gaya tahanan udara Rair , gaya tahanankekasaran permukaan Rrough. dan gaya tahanan karenatonjolan Rapp ,.appRoughairfrict RRRRR .....1Sedangkan gaya gesek RFdapat dirumuskan denganmenggunakan komponen/unsur viscosity / masa jenisfluida yang melingkupi badan kapal...................................2Jika logika tersebut diuraikan dengan asumsi S1adalahluas permukaan badan kapal yang diselubungipelumasan udara dan S2luas permukaan badan kapalyang diselubungi air laut akan terlihat seperti rumusanberikut, 22212121VSVSCR awFF ...3Sehingga dengan kecilnya aterhadap wmaka akanmenyebabkan kecilnya komponen gaya tahanan padabadan kapal yang terselubungi oleh Pelumasan UdaraSistem pelumasan udara konsepnya adalahmemberikan pelumasan atau bantalan udara yangberfungsi menyelubungi permukaan badan kapal yangtercelup air. Adapun yang diaplikasikan pada prototipekapal Sep-Hull ini adalah memanfaatkan udara yangterjebak karena adanya step hull pada bentuk kapal ini gambar 1 . Udara diinjeksikan ke tempat tersebutsehingga akan menyebabkan bertambahnya volumeudara yang terperangkap dan akan bergerak kearahbelakang karena gerakan yang melewati sistem pelumasan udara danmengalir keluar melalui nozzle-nozzle diasumsikansebagai compressible 1. Sketsa Teknologi Pelumasan UdaraMenggunakan kesamaan aliran / similarity of flowsehingga menganut Renould Number similarity untukaliran model dan prototipe Froude Number similaritydigunakan untuk model dan prototipe asumsi kesesuaian pada tebal lapisan udarapada badan kapal dengan scale observasi pada ujung nozzle, jika teballapisan udara di bottom tudara, debit udara yangdisemprotkan nozzle Qudara ,kecepatan udaradiasumsikan sama dengan kecepatan kapal Vship ,maka.......................................4shipudaraudaraudara VBQt….....................5Jika Lp/Lm = adalah faktor skala, maka hubunganmodel dan prototype dapat diekspresikan sbb.,eludaraprototipeudara tt mod. ….....6Jika diambil suatu asumsi bahwa aliran udara yangkeluar dari nozzle harus sama dengan kecepatan airdidepan lubang nozzle agar mendapatkan lapisan udarabukan berupa mikro bubble. Dan pada saat diamsebagai syarat agar udara yang disemprotkan bisakeluar dari nozzle adalah harus lebih besar daritekanan hidrostatik didepan nozzle, jadi .........................................7Dan jika menurut teori venturi meter alat pengukurkecepatan fluida melewati pipa serta didasarkan padapersamaan Bernoulli didapat persamaan kontinuitasberikut,...........................8Persamaan diatas akhirnya akan menunjukkanhubungan antara tekanan dan kecepatan fluida atauflow observasi hemat bahan bakar yangdigunakan pada uji coba prototipe kapal Sep-Hulldimulai dari observasi visual prilaku kapal sehinggadiketahui kecepatan kapal yang akan dilaksanakan ujicoba. Kemudian ditentukan alat ukur yang digunakan,dalam hal ini digunakan peralatan navigasi GPS untukmengukur kecepatan kapal sedangkan waktu pelayarandigunakan stopwatch 2 dilakukan uji coba hemat bahan bakar,ditentukan parameter pengujian, yaitu karena terdapatkendala menetapkan kecepatan kapal dan panjanglintasan secara akurat maka dilakukan denganmenetapkan posisi trotle pengatur putaran mesin pada posisi tertentu dan tetap selama pengujian sertawaktu dengan interval tertentu. Dilakukan pengukurandan pencatatan kecepatan kapal, panjang lintasanpelayaran dan mengetahui konsumsi bahan bakar yangdigunakan dilakukan pengukuran dengan gelas ukur 2liter, yaitu diukur sebanyak 4 buah tangki bensinmasing-masing berisi 20 liter, masing-masing 2 buahtangki bensin digunakan untuk pelayaran dengan dantanpa teknologi pelumasan udara. Sisa darimasing-masing pelayaran disimpan dan untukkemudian diukur seperti sebelumnya. Pengurangandari isi tangki bensin sebelum digunakan dan sesudahdigunakan dalam pelayaran merupakan konsumsibensin dari masing-masing pelayaran. Dari sinididapatkan data seperti tertulis pada kondisi pelayaran saat uji coba dilakukanseperti tertera pada tabel 1, dan masing-masing ujicoba dilakukan baik dengan teknologi pelumasanudara maupun tidak mulai dari pengukuran bahanbakar yang akan digunakan kemudian uji coba sertapengukuran sisa bahan bakar selalu dilakukan dalamsatu hari, hal ini untuk menghindari perbedaan cuacayang exstem dan kemungkinan terjadinya penguapandan 1. Kondisi PengujianKAJIAN HASIL DAN PEMBAHASANPada uji coba prototipe kapal Sep-Hull BubbleVessel 1 yang dilakukan untuk mengetahui pengaruhpenggunaan teknologi pelumasan udara terhadapkecepatan kapal sep-hull bubble vessel 1 telahdilakukan dengan cara mengukur kecepatan kapaltersebut pada saat tidak menggunakan teknologipelumasan udara dan menggunakan teknologipelumasan udara, kedua kondisi ini diukur pada variasiposisi trottle mesin disini menggunakan variasi 1sampai dengan 7. Hasil dari pengukuran bisa dilihatpada Gambar 2, yang menunjukkan terjadipeningkatan kecepatan 3 % pada kecepatan tinggiTabel 2. Parameter Tekanan Udara sekitar 40 km/jam atau sekitar 20 knots hingga 25 %pada kecepatan rendah sekitar 16 km/jam atau sekitar8 Terhadap KecepatanGbr 2. Pengaruh Terhadap KecepatanDari hasil uji coba hemat bahan bakar yang dilakukan pada 3 kali masing-masing satu hari, sehinggadiharapkan pada masing-masing pengukuran dilakukanpada kondisi yang hampir pengujian pertama dengan dua kali pelayarandengan arah utara dan selatan selat Madura denganwaktu pengujian masing-masing 10 menit,menunjukkan tidak terjadi penghematan / pemborosanhingga 0,5 % pada tekanan tertentu tabel 2 , yaitukonsumsi bahan bakar 3,82 liter/mil dan berlayardengan kecepatan rata-rata 8 pengukuran m enit Grafik Konsumsi Bahan Bakar vs WaktuKemudian pada pengujian ke dua diperpanjangwaktu 4 kali 10 menit, seperti terlihat pada gambar 3, 4dan 5 bahwa terjadi penghematan bahan bakar hingga13,34 %, yaitu konsumsi bahan bakar 2,5 liter/milpada kecepatan rata-rata 8,0 knots. Disini terlihatdengan nyata bahwa terjadi peningkatan penghematanbahan bakar, hal ini dimungkinakan karena luaspermukaan yang terlapisi oleh udara dari teknologipelumasan udara menjadi lebih luas sehingga gayatahanan gesek juga semakin pengukuran m enit Gbr 4. Penghematan Bahan Bakar vs WaktuUntuk lebih memperjelas hubungan waktupelayaran terhadap penghematan bahan bakar,dilakukan pengujian ketiga dengan menambahkanwaktu pengujian menjadi 6 kali 10 menit dan hasilnyabisa dilihat pada gambar 3,4 dan 5. Penghematanbahan bakar pada pengujian ketiga ini mendekati7,57 %, yaitu dengan konsumsi bahan bakar 2,81liter/mil dari konsumsi bahan bakar tanpa teknologipelumasan udara 3,05 liter/ pengukuran m enit Prosentase Penghematan BahanBakarGbr 5. Presentase Penghematan Bahan BakarAdapun gambaran dari kondisi dan situasi padasaat uji coba hemat bahan bakar prototipe kapalSep-Hull dapat dilihat pada gambar 6, dengankecepatan tersebut diatas kondisi kapal belummengalami planning. Pada kecepatan tinggi kapal inimengalami sinkage gambar 7 sehingga sistempelumasan udara nomer 1 posisi 1 menjadi tidakberfungsi. Oleh karena itu untuk kecepatan tinggi diperlukan perubahan letak atau posisi sistempelumasan udara yang sesuai sehingga teknologi initetap bisa berfungsi pada kecepatan 6. Uji coba hemat bahan bakarGbr 7. Kondisi sinkage pada kecepatan 24 knotsKESIMPULANBerdasarkan dari kajian hasil uji coba hemat bahanbakar yang telah dilakukan pada prototipe kapalSep-Hull yang mengaplikasikan teknologi pelumasanudara air lubrication technology bahwa sampaidengan tahapan ini telah diperoleh suatu informasitentang efektifitas penggunaan teknologi ini untukpenghematan bahan bakar dengan angka yang cukupsignifikan yaitu 13,34 %, namun masih pada kecepatanoperasional tertentu 8 knots. Hal ini disebabkan karenaterjadi sinkage. Untuk mengatasi hal tersebut padatahapan selanjutnya akan dilakukan perubahan/penambahan sistem sehingga sinkage yang terjadi padakecepatan tinggi menjadi lebih kecil dan konfigurasisistem pelumasan udara TERIMAKASIHUcapan terimakasih saya sampaikan kepadarekan-rekan tim Sep-Hull yang telah melaksanakanberbagai uji coba di laut. Juga saya ucapkanterimakasih kepada semua yang telah membantu dalamsegala hal kegiatan PUSTAKABinder, Raymond C 1973.,Fluid Mechanics, FifthEdition, Prentice-Hall, Englwood Cliffs, F M. 1979, "Fluid Mechanics ", Kogakusha, LTD..Kline, Stephen J. 1986, "Similitude andApproximation Theory", Springer-Verlag, NewYork,.Chanson H and Murzyn F. 2008, “ Froude Similitudeand Scale Effects Affecting Air Entrainments inHydraulics Jumps “, World Environmental andWater Resource Congress, Ahupua’ Jamaludin dan B Ma’ruf 2009, “ KajianEksperimental Disain Kapal Sep-HULL SebagaiSarana Transportasi Di Perairan Pantai DanSungai”, MPI, BPPT. Irfan Eko SandjajaSalah satu kendala dalam mengoperasikan sistem bubble dari prototype kapal Sephull terjadi apabila kondisi dari lubang outlet udara yang diinjeksikan pada bottom kapal berada di luar permukaan air karena kondisi ini menyebabkan sistem bubble tidak akan berfungsi, pada kecepatan tertentu saat kapal beroperasi kapal akan mengalami planning dimana pada bagian depan kapal akan terangkat dari permukaan air karena panjang kapal relatif kecil sehingga kemungkinan besar bagian ujung outlet sistem bubble juga terangkat dari permukaan air. Kondisi lain yang menyebabkan tidak berfungsinya dari sistem bubble ini bisa disebabkan kondisi perairan yang kurang mendukung dimana gelombang perairan membuat bagian outlet udara dari sistem bubble keluar masuk air. Kondisi ini memang sulit dihindari kecuali jika kapal dioperasikan di perairan tenang tertutup seperti di sungai atau danau, guna menyiasati hal ini maka pada prototype kapal Sephull Bubble Vessel dilakukan rekayasa agar sistem bubblenya tetap bisa dioperasikan. Rekayasa yang dilakukan dengan menambah lokasi outlet udara yang diinjeksikan dari kompressor sebanyak 2 tempat yaitu di sekitar bagian tengah dan bagian ujung bela- kang dari bottom kapal. Diharapkan dengan penambahan ini sistem bubble masih bisa dioperasikan secara menerus walaupun kondisi kapal trim belakang sehingga penghematan konsumsi bahan bakar masih bisa Chanson Frederic MurzynA hydraulic jump is the rapid transition from a high-velocity to a low-velocity open channel flow. It is characterized by strong turbulence and air bubble entrainment. Detailed air-water flow properties were measured in hydraulic jumps with partially-developed inflow conditions. The present data set together with the earlier data of Chanson 2006 yielded similar experiments conducted with identical inflow Froude numbers but Reynolds numbers between 24,000 and 98,000. The comparative results showed some drastic scale effects in the smaller hydraulic jumps in terms of void fraction and bubble count rate distributions. The present comparative analysis demonstrated quantitatively that dynamic similarity of two- phase flows in hydraulic jumps cannot be achieved with a Froude similitude. In experimental facilities with Reynolds numbers up to 105, some viscous scale effects were observed inStephen J. KlineJ. R. RadbillCharter 1 2 Dimensional Analysis and the Pi Theorem Units and 2-1 Units and 2-2 Types of Quantities Appearing in Physical a. Primary and Secondary b. Physical Constants and Independent c. Nondimensional 2-3 Dimensional Homogeneity of Physical 2-4 Statement and Use of the Pi 2-5 Rationale of the Pi 2-6 Huntley's 2-7 Examples of Application of Dimensional 2-8 3 Method of Similitude and Introduction to Fractional Analysis of Overall 3-1 3-2 Method of a. Use of Force b. Generalization of the Method of c. Some Energy Ratios of Heat 3-3 Direct Use of Governing Overall 3-4 Concluding 4 Fractional Analysis of Governing Equations and 4-1 4-2 Normalization of the Governing a. A Procedure for b. Meaning of Normalized Governing 4-3 Conditions Required for Rigorous Solution of the Canonical Problem of Similitude and Dimensional Analysis Using Normalized Governing 4-4 Basis of Improved a. General b. Homogeneous 4-5 Relations among Elementary a. Model Laws, Similitude, and b. An Alternative c. A Remark on Force d. Relation among Dimensional Analysis, Governing Equations, and Boundary Conditions Internal and External 4-6 Approximation a. Extension to New Classes of Information by Approximation b. Classification of Problems and Difficulties in Approximation c. Conditions Required for Approximation 4-7 Some Problems Involving Uniform 4-8 Nonuniform Behavior-Boundary Layer a. Use of Physical Data b. Zonal 4-9 Nonuniform Behavior-Expansion Methods and a. Poincare's b. Lighthill's c. WKBJ d. Inner and Outer 4-10 Processes Involving Transformations of a. Absorption of Parameters and Natural b. Supersonic and Transonic Similarity c. Reduction in Number of Independent Variables - Separation and Similarity Coordinates 4-11 Summary and a. Classification of Types of Similitude-Information Achievable from Fractional Analysis of Governing b. Various Viewpoints-Relations among Invariance, Transformations, and c. Final 5 Summary and Comparison of 5-1 5-2 Summary of a. The Pi b. The Method of c. Use of Governing 5-3 Comparison of a. b. c. d. e. Input 5-4 Concluding a. Utility of Various b. Implications in c. Possible Further d. Final saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam segala hal kegiatan Sep-HullDaftar PustakaBinderC Raymondberbagai uji coba di laut. Juga saya ucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam segala hal kegiatan Sep-Hull. DAFTAR PUSTAKA Binder, Raymond C 1973.,Fluid Mechanics, Fifth Edition, Prentice-Hall, Englwood Cliffs,
Sistem pelumasan mesin kapal yang paling penting adalah dari minyak pelumas itu sendiri. Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh beberapa kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta list. Acuan regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system bahan bakar yaitu section 11 rules volume 3. Dimana hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem pelumasan mesin kapal antara lain – Jika diperlukan pompa denga self priming harus dipakai section 11 – Filter pelumas diletakkan pada discharge pompa section 11 – Filter utama aliran harus disediakan system control untuk memonitor perbedaan tekanan section – Pompa utama dan independent stand by harus disediakan section 11 Lubrication oil system didesain untuk menjamin keandalan pelumasan pada over range speed dan selama engine berhenti, dan menjamin perpindahan panas yang berlangsung. Tangki gravitasi minyak lumas dilengkapi dengan overflow pipe menuju drain tank. Lubrication oil filter dirancang di dalam pressure lines pada pompa, ukuran dan kemampuan pompa disesuaikan dengan keperluan engine. Filter harus dapat dibersihkan tanpa menghentika mesin. Untuk itu dapat digunakan filter dupleks atau automatic back flushing filter. Mesin dengan output lebih dari 150 kw dimana supplai pelumas dari engine sump tank dilengkapi dengan simpleks filter dengan alarm pressure dirancang dibelakang filter dan filter dapat dibersihkan selama operasi , untuk keperluan ini sebuah shutt off valve by-pass dengan manual operasi. Suatu sistem pelumasan mesin kapal yang ideal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak dan cincin torak. Mencegah pelekatan cincin torak. Merapatkan kompressi dalam silinder. Tidak meninggalkan endapan carbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas. Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder. Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat dalam penggunaan. Memungkinkan selang waktu yang relatif lama antara penggantian. Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Prinsip Kerja Minyak pelumas dihisap dari lub. oil sump tank oleh pompa bertipe screw atau sentrifugal melalui suction filter dan dialirkan menuju main diesel engine melalui second filter dan lub. oil cooler. Temperatur oil keluar dari cooler secara otomatis dikontrol pada level konstan yang ditentukan untuk memperoleh viskositas yang sesuai dengan yang diinginkan pada inlet main diesel engine. Kemudian lub. oil dialirkan ke main engine bearing dan juga dialirkan kembali ke lub. oil sump tank. Baca juga Fungsi Jangkar Kapal Laut VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga Jual Aki kapal, Jual Terpal, Jual jaring ikan, Jual Rantai kapal, Jual jangkar kapal, jual rantai baja, Jual navigasi kapal, Jual lampu kapal, sparepart kapal Jakarta, jual jaket pelampung dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. VELASCO INDONESIA PERSADA juga melakukan pengiriman melalui semua pelabuhan se-Indonesia seperti Pelabuhan Krueng Geukueh, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Domestik Bandar Sri Junjungan Dumai, Pelabuhan Nongsa, Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Pulau Baai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Pramuka, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Adikarto, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gili Trawangan, Pelabuhan Tenau, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Batu Licin, Pelabuhan Kampung Baru, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Polewali, Pelabuhan Tanjung Mas, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Yos Soedarso, Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Fak-fak, Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Merauke, Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Laut Jambi.
Apakah Anda mencari gambar tentang Gambar Sistem Pelumasan Mesin Kapal? Terdapat 46 Koleksi Gambar berkaitan dengan Gambar Sistem Pelumasan Mesin Kapal, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
Minyak pelumas mesin kapal laut berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai cairan pendingin pada beberapa motor, pencegah karat, sebagai bahan pembersih, perantara oksidasi, dan mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka sistem pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Oli merupakan minyak pelumas mesin kapal yang berwujud cair, kontras dengan minyak pelumas berbentuk setengah padat yang disebut gemuk. Berdasar bahannya oli dapat digolongkan menjadi pelumas mineral disebut juga pelikan, yaitu minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi, pelumas nabati, dan pelumas sintetik. Pelumas kapal biasanya menggunakan pelumas mineral. Sistem pelumasan Minyak Pelumas Mesin Kapal Laut yang ideal hendaknya memenuhi persyaratan Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak, dan cincin torak Mencegah pelekatan cincin torak Merapatkan kompresi dalam silinder Tidak meninggalkan endapan karbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan, dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat penggunaannya Memungkinkan selang waktu yang cukup lama sebelum perlu diganti Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Memiliki kekentalan yang tepat dan stabil terhadap pengaruh suhu Bersifat tidak merusak komponen mesin anti karat Tidak menimbulkan busa Kualitas oli mesin minyak pelumas mesin kapal Baca juga Distributor Wire Clip Berkualitas Oli mesin kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar API American Petroleum Institute. Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan “S” SA, SB, SC, SD, dan seterusnya. Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” CA, CB, CC, CD, dan seterusnya. Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC. VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat marine di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.
Pada system transmisi pada kapal sebenarnya adalah suatu system dimana daya yang dikeluarkan dari mesin utama prime mover supaya dapat digunakan untuk menggerakkan suatu kapal dengan thrust yang sesuai dengan diharapkan, dan untuk memindahkan daya dari prime mover tersebut maka dibutuhkan suatu system transmisi pada kapal. Transmission system pada suatu kapal terdiri atas berbagai macam komponen dimana komponen tersebut nantinya akan saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen komponen tersebut seperti shafting, coupling atau clutch , gearbox dan bearings. Komponen komponen tersebut memiliki peranan masing masing pada system transmisi pada suatu kapal. Perlakuan pada setiap komponen harus diperhatikan dengan detail supaya transmisi daya yang dihasilkan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan. Pada shafting misalnya, shafting pada main engine kapal berguna untuk mengkonversikan daya rotasi yang dihasilkan dari main engine/prime mover kapal menjadi thrust yang nantinya digunakan untuk menggerakkan suatu kapal. Propeller juga termasuk salah satu komponen penting pada proses shafting ini, dimana nantinya propeller inilah yang digunakan untuk menggerakkan suatu yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mengurangi getaran getaran yang terjadi di poros yang dapat menghilangkan daya yang dihasilkan dari suatu prime mover, bagaimana system pelumasannya dan sebagainya dan untuk mendukung shafting maka diperlukan lah bearings atau bantalan yang menjaga suatu shaft tetap pada porosnya. Sedangkan gearbox disinilah tempat perubahan daya yang dihasilkan oleh suatu prime mover diubah dan disesuaikan dengan putaran propeller yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi dan daya dapat dipergunakan secara maksimal untuk menggerakkan suatu gearbox pada kapal terdapat suatu reduction gear yang digunakan untuk menurunkan putaran dari mesin utama. Perlu diperhatikan desain roda gigi tersebut dan di sesuaikan dengan bentuk propeller Setiap propeller digerakkan dengan sistim roda gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistim roda gigi adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas, thermometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi, berapa rasio ukuran tiap gear yang tepat dan lain clutch atau coupling sebenarnya clutch atau coupling ini berfungsi menghubungkan antara gear dengan shaft. Maka melihat uraian diatas maka perlu kita memahami apa itu daya dan thrust pada kapal terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam masalah system transmisi pada kapal. Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan industri, penggerak generator pembangkit energi listrik, sebagai penggerak propeler kapal dan lain-lain. Pada suatu engine dapat menghasilkan daya dan energi maksimal namun tidak semua daya dan energi tersebut nantinya akan digunakan untuk menggerakkan kapal karena terdapat gaya gaya lain yang tedapat pada suatu kapal. Gaya-gaya ini diteruskan ke poros engkol melalui connecting rod dan melalui main bearing gaya-gaya ini di berikan ke rumah bantalan engine body. Bearing utama dan journal bearing pada komponen engine bekerja dengan beban yang tinggi. Beban impulsif akibat kompresi dan pembakaran menyebabkan adanya beban kontak yang akan terjadi ketika engine beroperasi. Batang penghubung shaft menjadi faktor yang sangat dominan dalam penelitian ini karena berfungsi sebagai alat untuk memindahkan daya indikatur Ni yang dihasilkan dalam cambustion chamber ke poros engkol. Daya ini akan berubah menjadi daya efektif Ne setelah memperhitungkan kerugian mekanis ηm. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keausan bantalan termasuk pengukuran ketebalan lapisan film, pengukuran kesesumbuan poros, analisis signal getaran, dan lain-lain sudah dilakukan. - Daya Efektif PE adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal hull, agar kapal dapat bergerak dengan kecepatan servis sebesar Vs. P = R xVs - Daya Dorong PT adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak kapal propulsor untuk mendorong badan kapal. P = TxVa - Daya Yang Disalurkan PD adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna menghasilkan Daya Dorong sebesar Pt P = 2π Qd n dimana Q adalah torsi yang disalurkan dari main engine dan n adalah jumlah propeller. - Daya Poros PS adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung poros stern tube dari sistem perporosan penggerak kapal. Effisieiensi shaft sekitar 98% dari Daya Rem / Brake Power . Ada 2 tipe pelumasan secara conventional Pelumasan Minyak Pelumasan Air Sistem modern untuk pelumasan air adalah dengan memberikan pasokan air pelumas dari dalam badan kapal, sehingga tidak lagi menggunakan air laut. Karena itu seal-seal yang digunakan menjadi mirip dengan sistem pelumasan minyak. Sistim pelumasan air laut - air laut masuk melalui celah bantalan bagian belakang - Pada bagian depan digunakan remes packing untuk menjaga kekedapan - Menggunakan bantalan kayu pok Lignum vitae Sistim pelumasan minyak lumas - pelumasan menggunakan minyak lumas - Bantalan menggunakan babbit methal - minyak lumas ditampung dalam tangki dan dialirkan ke tabung buritan - Sistim kekedapan menggunakan seal baik didepan maupun dibelakang - dilengkapi dengan pompa untuk sirkulasi minyak lumas Salah satu penyebab kesalahan dalam memilih bahan pelumas untuk permesinan kapal adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam bahan pelumas, yang dapat berakibat fatal karena dapat merusak komponen-komponen mesin yang tidak sesuai dengan standar spesifikasi pabrik pembuat bahan pelumas. Pengetahuan bahan pelumas mutlak harus dimiliki oleh awak kapal dalam bekerja di atas kapal. disamping itu awak kapal juga diharuskan mengetahui dan memahami tentang bahan pelumas yang sering digunakan dalam bidang permesinan di kapal untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan bahan pelumas yang digunakan di kapal. Sumber utama pelumas adalah minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. Segala macam minyak bumi mengandung paraffin CnH2n-2, naftena CnH2n dan aromatik CnHn, jumlah susunan tergantung sumber minyaknya. Aromatik mempunyai sifat pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi. Paraffin dan naftena lebih stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara keseluruhan. Karena tipe aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan parafin murni tidak mempunyai sifat pelumasan yang baik. Perbedaan yang lain yaitu aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai viskositas sedang, dan paraffin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak mineral umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan zat yang tidak dapat larut. Apabila terjadi oksidasi besar-besaran akan menyebabkan korosi dan bahkan merusak logam yang dilumasi, kemudian oli harus diperbaharui. Daya tahan oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi masih akan tetap berlangsung perlahan-lahan pada suhu 80 0 C. diatas suhu tersebut kecepatan oksidasi meningkat dengan cepat. Kecepatan oksidasi tergantung pada suhu udara dan macam bahan bantalan bearing. Oleh karena itu sangat sulit menentukan suhu operasi maksimum dan bagaimana seringnya minyak pelumas oli harus diganti. Fungsi pelumas Fungsi terpenting dari pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindari keausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnya panas. Hal yang diinginkan adalah apabila gesekan logam dicegah atau ditiadakan, disebut hydrodinamik atau penuh film pelumas, disini gesekan metal betul-betul diganti dengan gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi, kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi sangat tipis, pelumas akan disebut dalam kondisi boundary dan masih menyebabkan gesekan logam. Disamping itu gesekan juga tergantung dari kehalusan dan keadaan logam, selain kemampuan pelumas. Bahan yang tidak sejenis biasanya kurang menyebabkan kerusakan permukaan dibandingkan bahan yang sejenis. Dalam kenyataan molekul pelumas yang berhubungan langsung dengan logam akan diserap permukaan logam. Kemampuan dan adhesi penyerapan molekul-molekul ini memberikan daya tahan pada logam. Terlepas dari kemampuan pelumas, pelumas harus tahan lama, tahan panas dan tahan oksidasi. Minyak mineral, tumbuh-tumbuhan dan binatang atau gemuk sebagai pelumas mempunyai kemampuan pelumas tetapi tidak cukup tahan oksidasi. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. Beberapa pengujian telah dikembangkan untuk menentukan viskositas, antara lain pengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. Viskositas semua cairan tergantung pada suhu. Bila suhu meningkat maka daya kohesi antar molekul berkurang. Sebagai jenis minyak perubahan viskositasnya sangat drastis dibandingkan yang lainnya. Titik beku suatu minyak adalah suhu dimana minyak berhenti mengalir atau dapat juga disebut titik cair yaitu suhu terendah dimana minyak masih mengalir. Pengetahuan mengenai hal ini penting dalam pemakaian minyak pada suhu yang rendah Gesekan dan Pelumasan Gesekan akan terjadi bila dua permukaan bahan yang bersinggungan digerakkan terhadap satu sama lain, gesekan itu menyebabkan keausan, dengan melumas berarti memasukkan bahan pelumas antara dua bagian yang bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gesekan dan keausan. a. Gesekan Kering Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas. Jadi antara bagian-bagian yang bergerak terjadi kontak langsung. Perlawanan gesekan adalah akibat dari kaitan berturut-turut dari puncak bagianbagian yang tidak rata. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh jenis permukaan yang saling bergeser, koefisien gesek antara 0,3 sampai 0,5. Gesekan kering tidak diperbolehkan dalam peralatan teknik. b. Gesekan Zat Cair dan Pelumasan Penuh Gesekan zat cair terjadi jika antara permukaan terdapat suatu lapisan bahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yang tidak rata itu tidak saling bersinggungan lagi. Jadi dalam hal ini tidak terdapat gesekan kering antara bagian-bagian yang bergerak melainkan suatu gerakan zat cair antara lapisan-lapisan bahan pelumas. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. Koefisien itu lebih kecil dari 0,03. pelumasan yang terjadi karena gesekan zat cair dinamakan pelumasan penuh atau pelumasan hidro dinamis. Keuntungan yang terpentingdari pelumasan penuh ialah pengausan yang sangat pelumasan penuh tergantung dari banyak faktor , yaituviskositas dari bahan pelumas, garis tengah poros, kecepatan putarporos, beban, suhu kerja, cara pemasukan minyak, ruang main antaraporos dan bantalan, jenis dan sebagainya. c. Gesekan Setengah Kering dan Pelumasan Terbatas Gesekan setengah kering terjadi jika antara permukaan terdapat lapisanbahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yangtidak rata masih dapat bersinggungan. Jadi dalam hal ini terjadigesekan kering sebagian dan gesekan zat cair koefisien gesek ditentukan oleh jenis bidang yang bergeserterhadap satu sama lain, tebalnya lapisan bahan pelumas dan viskositas serta daya lumas dari bahan pelumas. Koefisien daya lumas kira-kira 0,1. pelumasan yang terjadi pada gesekan setengah kering dinamakan pelumasan terbatas. 3. Jenis Pelumas Minyak pelumas yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu sebagai berikut. a. Minyak tumbuh-tumbuhan Minyak tumbuh-tumbuhan diperoleh dengan cara memeras biji atau buah. Pada minyak tumbuh-tumbuhan yang terpenting dalam teknikialah minyak lobak rape oil, minyak biji katun dan biji risinus. b. Minyak hewan Minyak hewan diperoleh dengan cara merebus atau memeras tulangbelulang atau lemak babi. Minyak hewan yang terpenting untukkeperluan teknik ialah minyak tulang dan minyak ikan. Minyaktersebut masing-masing diperoleh dari kaki hewan dan ikan. Minyaktumbuh-tumbuhan dan minyak hewan keduanya mempunyai dayalumas yang baik, oleh sebab itu minyak tersebut dinamakan dari minyak itu ialah cepat menjadi tengit yang berartibahwa minyakmenjadi cepat rusak. Minyak tumbuh-tumbuhan danminyak hewan hampir tidak digunakan secara tersendiri sebagaiminyak pelumas. Akan tetapi karena daya lumasnya baik sekali makaditambahkan pada minyak mineral. c. Minyak mineral Minyak mineral diperoleh dengan cara distilasi penyulingan minyakbumi secara bertahap. Minyak mineral lebih murah dari pada minyaktumbuh-tumbuhan atau minyak hewan, akan tetapi lebih tahan lamadari kedua macam minyak tersebut. Hanya saja daya lumas dariminyak mineral tidak sebaik minyak tumbuh-tumbuhan dan minyakhewan. d. Minyak kompon Minyak kompon itu adalah campuran antara minyak mineral dengansedikit minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan. Campuran inimempunyai daya lumas yang lebih sempurna dari pada minyakmineral. 4. Bahan Aditif Bahan tambahan aditif itu ialah zat kimia yang ditambahkan pada minyakdengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yangbersangkutan. Berbagai macam bahan tambahan itu diberi nama menurutsifat yang diperbaikinya dalam minyak. Jenis bahan tambahan adalah sebagai berikut ; a. bahan tambahan untuk menurunkan titik beku. b. Bahan tambahan untuk meningkatkan indeks viskositas. c. Bahan tambahan pemurni dan penyebar. Aditif ini menjaga supaya bagian-bagian zat arang tetap tinggal melayanglayangdan mencegahnya melekat pada logam, dengan demikian pesawatyang bersangkutan tetap dalam kondisi antioksidan mengurangi ketuaan minyak, jadi minyak yang diberiaditif antioksidan tidak cepat mengoksida sehingga pengasaman dapatdicegah. Aditif antikorosi memberi lapisan pelindung pada bagian mesin dengan demikian dapat dicegah termakanya oleh asam yang terjadi dalam minyak. Aditif dapat mencegah dua bagian permukaan logam yang salingbersinggungan berpadu dan juga meningkatkan daya lumas yang diberi aditif peningkat nilai tekanan batas, tahan terhadaptekanan tinggi. 5. Gemuk Gemuk adalah produk padat agak cair, umumnya tersusun dari minyak dansabun disamping metode lain membuat gemuk. Kandungan minyakumumnya antara 75-95%. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahanudara lembab dan sebagainya. Kita menggunakan gemuk apabilapemakaian oli mengalami kesulitan karena tidak ada bantalan mempunyai struktur halus atau butiran, sedangkan gemukroda gigi ulet dan berserabut. Untuk roda gigi harus mempunyai adhesiyang kuat pada logam sehingga tidak terlempar keluar dari antara roda gigi pada kotak roda gigi yang tidak tertutup adalah agar cairsehingga gemuk dapat kembali pada posisi dengan jenis logam yang digunakan untuk pelumasan, kita membedakan gemuk sebagai berikut ini. a. Gemuk sabun kalsium gemuk kapur Gemuk ini tahan air tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 90 – 1500 C. gemuk sabun kalsium digunakan untukpelumasan umum terutama untuk bantalan luncur. b. Gemuk sabun natrium gemuk soda Gemuk ini tidak tahan air akan tetapi tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 150 – 2300 C. gemuk sabun natrium digunakan untukpelumasan bantalan peluru dan bantalan golong. c. Gemuk sabun aluminium Gemuk ini tahan air, akan tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak pada 900 C. Gemuk ini sesuai untuk penggunaan khusus yangmemerlukan perlawanan terhadap daya lempar keluar. d. Gemuk sabun litium Gemuk ini tahan air dan tahan suhu tinggi, titik tetesnya terletak pada180 0 C. gemuk sabun litium digunakan sebagai gemuk serba guna yangberarti bahwa gemuk ini dapat digunakan untuk banyak macamkeperluan. e. Gemuk basa campuran Gemuk ini mengandung sabun kalsium dan sabun natrium, sifatgemuk ini tentu saja berada diantara sifat sabun kalsium dan sifatsabun natrium. Gemuk basa campuran digunakan sebagai gemuk serbaguna, akan tetapi tidak mungkin ditempat yang ada air. Suhu kerjamaksimum kira-kira 400 C, lebih rendah dari pada titik tetes. 6. Penggunaan Pelumas Pelumas dapat digunakan untuk beberapa keperluan antara lain sebagaiberikut. a. Minyak lumas mesin Tersedia dalam dua kualitas yaitu bermutu rendah dan tinggi. Bermuturendah diperuntukkan untuk bagian-bagian yang dapat dilumas daritempat minyak lumas. Kualitas yang lebih tinggi diperuntukan untuksystem sirkulasi pelumasan bantalan, roda gigi transmisi beban ringandimana oli harus berfungsi dalam jangka waktu yang lama, bermutudan tahan oksidasi. Viskositas yang diberikan untuk bantalantergantung beberapa factor yaitu; beban, suhu, kecepatan, diameterporos dan system pelumasan. b. Pelumasan transmisi roda gigi lurus dan roda gigi cacing Minyak lumas mineral murni tidak tahan lama untuk pelumas padabeban berat dan beban hentakan transmisi roda gigi dan minyak system roda gigi, beban ringan yang terbuka diperlukan minyaklumas yang adhesi dengan logam dan tidak terlempar dari roda roda gigi beban berat terbuka, campuran yang mengandungaspal ulet sering digunakan pada suhu yang tinggi. c. Minyak lumas motor Minyak lumas motor bensin mengandung pembersih untuk mencegah mengendapnya kotoran padat dengan menjaganya tetap dalam kondisi bersih. d. Minyak lumas silinder uap Minyak lumas silinder uap harus mempunyai titik nyala yang tinggidan tidak mengandung bahan yang mudah menguap pada uap mengandung gemuk tertentu diperbolehkan beremulsi dengan cairan yang bersifat pelumas yang baik, adhesi pada logam cukup baik. e. Minyak lumas hidrolik Dengan alasan keselamatan cairan hidrolik tidak mudah menyala, dan mempunyai kekentalan yang rendah, apalagi untuk system hidrolik yang bekerja di dekat api. c. Rangkuman. 1. Bahan pelumas berasal dari minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. 2. Fungsi pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindarikeausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnyapanas. 3. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. 4. Pengujian untuk menentukan viskositas minyak pelumas adalahpengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. 5. Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas padapermukaan logam atau metal. 6. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. 7. Minyak pelumas yang digunakan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu minyak tumbuh-tumbuhan, minyak hewan, minyak mineral, dan minyak kompon. 8. Bahan tambahan aditif adalah zat kimia yang ditambahkan pada minyak pelumas dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yang bersangkutan. 9. Gemuk adalah produk padat agak cair, dengan kandungan minyak umumnya antara 75-95%. 10. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahan udara lembab dan sebagainya.
Minyak pelumas pada suatu Sistem Pelumasan Pada Mesin Kapal berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh beberapa kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta list. Acuan regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system bahan bakar yaitu section 11 rules volume 3. Gambar diagram pipa sistem pelumas Dimana hal-hal yang harus diperhatikan antara lain – Jika diperlukan pompa denga self priming harus dipakai section 11 – Filter pelumas diletakkan pada discharge pompa section 11 – Filter utama aliran harus disediakan system control untuk memonitor perbedaan tekanan section – Pompa utama dan independent stand by harus disediakan section 11 Sistem pelumasan oli didesain untuk menjamin keandalan pelumasan pada over range speed dan selama engine berhenti, dan menjamin perpindahan panas yang berlangsung. Tangki gravitasi minyak lumas dilengkapi dengan overflow pipe menuju drain tank. Lubrication oil filter dirancang di dalam pressure lines pada pompa, ukuran dan kemampuan pompa disesuaikan dengan keperluan engine. Filter harus dapat dibersihkan tanpa menghentika mesin. Untuk itu dapat digunakan filter dupleks atau automatic back flushing filter. Mesin dengan output lebih dari 150 kw dimana supplai pelumas dari engine sump tank dilengkapi dengan simpleks filter dengan alarm pressure dirancang dibelakang filter dan filter dapat dibersihkan selama operasi , untuk keperluan ini sebuah shutt off valve by-pass dengan manual operasi. Suatu sistem pelumasan mesin yang ideal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak dan cincin torak. Mencegah pelekatan cincin torak. Merapatkan kompressi dalam silinder. Tidak meninggalkan endapan carbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas. Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder. Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat dalam penggunaan. Memungkinkan selang waktu yang relatif lama antara penggantian. Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Prinsip Kerja Sistem Pelumasan Sistem Pelumasan Pada Mesin Kapal bekerja ketika minyak pelumas dihisap dari lub. oil sump tank oleh pompa bertipe screw atau sentrifugal melalui suction filter dan dialirkan menuju main diesel engine melalui second filter dan lub. oil cooler. Temperatur oil keluar dari cooler secara otomatis dikontrol pada level konstan yang ditentukan untuk memperoleh viskositas yang sesuai dengan yang diinginkan pada inlet main diesel engine. Kemudian lub. oil dialirkan ke main engine bearing dan juga dialirkan kembali ke lub. oil sump tank. Baca juga Kelebihan Wire Rope Sling dibanding Webbing Sling VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Rantai Baja di jakarta dan juga menjual Rantai Stainless Steel, Rantai Galvanis dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.
gambar sistem pelumasan mesin kapal